Lama meronta bagai pancakara Terbeban melara di sangkar penjara
Bebaskan jiwa racau dalam dada Hentikan niskala gangguan durjana
Bermusim lama bayang hitam mengejarmu Akal merapuh, hati lusuh, jiwa derita
Seluas alam telah dipelitakan Mengusir sangsi jalanan gelap gelita
Mengapa dayus menyerah Sayapku luka berdarah
Mengapa layu menyembah Terputus tali wasilah
Bergandingan tangan seiring melintas maya Kita ranumkan
Manisan iman Setelah lara Diduga gelora
Kuhampar bintang-bintang Kilau emas gemilang
Kuukir jadi gerbang Perisai medan juang
Cahaya yang menyuluh larik dari sanubari
Andai aku khalifah Mendamai bumi fana
Subur ilmu melimpah Bersujud penuh redha
Amanah yang mulia umpama pohon merendang
Amanah yang mulia melambai taman kencana
Larilah dari arah Yang merubah jati wira sukma
Bujur lalu, lintang patah Redah mengejar cahaya
Kilauan di ruang fikir Yang memanggil-manggil
Usir kelam di jiwa yang fakir Moga nanti kan terpatri
Tugu minda bak mentari Terangnya tampak geliga
Sinarnya tampak permata Bangkitlah!!!
Melayang di sana melayang Burung terbang pipiskan lada
Terbayang di mata terbayang Tuan datang berlapang dada
Melati harumnya melati Seri tari puteri menari
Menanti lamanya menanti Suci hati paksi pekerti
Berserak kenanga berserak Petang redup lamar pelangi
Semarak cahaya semarak Suluh hidup menabur budi
Bertingkah riuhnya bertingkah Dalam lagu seulas rindu
Pujangga persada pujangga Hulur sakti murni hasratmu
0 Ur Opinion...:
Post a Comment